BAB 6
Hari
itu jam kepulangan lebih cepat dari biasanya karena dosen berhalangan hadir.
Seperti biasa Aerhien dan Aries pulang
bersama, saat di tengah perjalanan..
“hmmmmmmm,
Ries entar boleh muter-muter dulu enggak keliling kompleks sebentar?” ucap
Aerhienn yang tiba-tiba menaruh dagunya dibahu Aries
“kenapa?”
“lagi
bosen, lagi males pulang, jadi pingin muter-muter aja dulu”
“dasarrr
cewek…” Aries pun terus melaju, tapi bukan ke arah pulang melainkan kesuatu
arah yang berlainan yang tentunya membuat Aerhien terheran. Ternyata mereka
berbelok arah suatu mall.
“Ries,
kok kita kesini sih? Mau ngapain? Loe mau belanja?”
“katanya
lagi bosen, dari pada keliling kompleks yang enggak jelas, mending kita nonton
disini. Ada film baru yang belum gue tonton dan pasti loe juga belom nonton ini
film”
“kenapa
jadi gue patokannya?”
“ya
karena kita sama-sama sibuk kuliah, terus pulang siang baru hari ini aja kan?
Dan ini film baru keluar beberapa hari yang lalu”
“hmmm
gitu yahhhh, tapiii Riessss”
“entar
kita jam 8 malam udah di rumah loe”
“tapi
Riesss”
“jangan
kkebanyakan tapi, udah nurut ajah”
“yaudah
deh”
Setelah
memesan tiket mereka pun nunggu di bangku yang telah disediakan di bioskop
tersebut, karena kurang dari 30 menit lagi film mulai, mereka mengisinya dengan
main game di handphone masing-masing.
“Riess,
boleh nanya?” ucap Aerhien sambil sibuk memainkan handphone layar sentunya,
begtu pun Aries saat menjawab pertanyaan dari Aerhien
“Apa?”
“kenapa
tiba-tiba loe ngajak gue nonton disini?”
“kan
alasannya udah ue kasih tahu tadi, perlu di ulang?”
“hanya
itu alasannya? Enggak ada yang lain?”
“
yuph hanya itu”
“
oiya Riess, loe masih mau tebengin gue kalau pulang ataupun berangkat?”’
“kita
searah kan? Saling ngebantu apa salahnya, dapat pahala juga kan?”
“hmmm,
Riesss, kok gue ngerasa loe berubah yah?”
“berubah
gimana?”
“ya
berubah aja, perasaan aries yang sekarang itu lebih cuek”
“perasaan
loe aja kali”
“tapi
bener lho Ries, bahkan di kelas aja loe kayak menghindar dari gue, terutama di
depan anak-anak. Boro negur, ngelirik aja enggak”
“biasa
aja kayaknya”
“loe
enggak suka sama gue? Loe enggak suka kalau diledekin sama anak-anak tentang
kita berdua?”
“biasa
aja”
“
terus kenapa? Jujur gue lebih suka Aries yang dulu. Lebih ramah, lebih
nyenengin deh pokoknya, enggak kayak sekarang”
“gue
juga lebih suka Aerhien yang dulu, enggak bawel kayak sekarang”
“gue
bawel yah orangnya? Maaffff”
“Riessss,
boleh nanya??”
“nanya
apa lagi? Kirain udah kelar nanya nya”
“kalau
gue pingin sama-sama terus sama loe, boleh?”
Aries
hanya diam membisu sambil terus bermain game.
“kok
diem Ries?? Mulutnya habis kena lem yahhh?? Ckckkckckc, becanda Riessss, jangan
kaku gitu ahhh, hahhaha” ledek Aerhien yang juga masih bermain game di
handphonenya. Tak lama kemudian pengumuman pintu bioskop sudah terdengar dan
mereka berdua pun masuk ke dalam ruangan. Saat ruangan sudah gelap, Aries memulai
pembicaraan sambil menatap layar.
“Rhiennn”
“iyaaaaa”
“sekarang gantian gue
yang nanya sama loe”
“apa?”
“loe mau sama-sama
terus sama gue?”
“haaaa????”
“kok ditanya malah haah
sih jawabannya?”
“itu kan pertanyaan
gue, kenapa lo tanyain lagi ke gue, enggak kreatif”
“emang enggak boleh
kalau gue Tanya begitu ke loe?”
“boleh kokkkk, yaudah
ahhh ssssttttttt jangan berisik filmnya udah mulai”
Suasana hening sejenak….
“jadiii jawabnnya
apa??” Aerhien pun menarik nafas yang panjang lalu membuangnya dan kemudian
menyenderkan kepalanya kebahu Aries dan memegang lengannya lalu berucap “ love
you”
Aries pun menyambut
kalimat itu dengan senyuman dan mengelus kepala Aerhien dengan lembut lalu
menyelipkan jarinya di selah-selah jari Aerhien.
Mereka pun menikmati
film tersebut sampai selesai. Setelah nonton mereka langsung pulang karena
sudah sore. Saat di depan rumah Aerhien Aries berucap.
“mulai besok, gue akan
pastiin loe bener-bener sampai di dalam rumah dengan selamat, enggak di depan
rumah seperti ini ataupun di depan jalan sana kayak hari-hari sebelumnyac J”
“makasihhhh J”
“ sama-sama…, aku
pulang dulu yaaaaa”
“ iya hati-hati yaaaaa”
akhirnya setelah sekian
lama mereka sepakat untuk berkomitmen juga. Sebenarnya banyak yang menginginkan
hal ini terjadi, terutama teman-teman kelas mereka. Karena mereka semua
geregetan melihat tingkah Aerhien dan Aries yang terlihat sama-sama cuek tapi
aslinya saling peduli satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar