Cahaya matahari yang
cerah membuat hati dan pikiran menjadi cerah. Senyuman termanis aku
persembahkan untuk pagi ini. Tak sabar untuk bertemu Nudi dan mengembalikan
jaketnya. Seperti biasa aku menunggu di sudut kelas untuk melihatnya tapi
sampai bel berbunyi ia tak kunjung datang. Saat istirahat pun tak Nampak batang
hidungnya, bahkan saat pulang pun begitu. Dan itu berlangsung selama 3 hari.
Saat aku menjenguk
sepupu di rumah sakit ternyata sosok Nudi terlihat di taman rumah sakit sedang
duduk diatas kursi roda.
“Nudi?”
“ lho Cha, kamu
disini?”
“ kamu kenapa?” aku
terkejut dan terus melihat kondisi Nudi dari ujung kaki hingga ujung rambut.
“biasa kurang
hati-hati, jadi seperti ini deh. Kamu ada apa kemari?”
“ kepala dan kaki
kamu??” saat itu aku masih terkejut melihat kepala dan kaki yang di balut.
“ Cuma luka ringan kok,
tidak ada yang perlu di khawatirkan” entah apa alasannya saat itu tiba-tiba
saja air mataku menetes.
“ lho Cha, kamu
menangis? Kenapa? Aku kan masih hidup belum mati”
“ hhmmm maaf, aku Cuma
terkejut melihat kondisi kamu sekarang. Terakhir kita ketemu kamu masih sehat”
“iya, habis aku pulang
dari rumah mengantarmu, aku mengalami kecelakaan dan seperti ini dampaknya.
Sempat koma sehari tapi tak ada masalah sekarang”
Kami pun akhirnya
berbincang di taman, menikmati langit jingga sambil duduk di atas bangku
membuat aku merasa dekat dengan Nudi. Karena langit sudah gelap akhirnya aku
mengantarkan Nudi ke ruangannya dan ternyata disana sudah ada sang mama yang
sedang menunggu. Dan aku tiba-tiba teringat tujuanku ke rumah sakit saat itu
adalah untuk menjenguk sepupu,, hahahahha.
Selama beberapa hari
dengan beralasan menjenguk sepupu yang di rawat aku juga sekalian melihat
kondisi Nudi, meskipun aku hanya melihatnya dari kejauhan.
Kurang lebih 2 minggu
Nudi tidak masuk sekolah, dan saat jam istirahat ternyata aku melihatnya sedang
berbincang bersama teman-temannya di pojok kantin. Senang tapi kesenangan itu
aku simpan sendiri, tak perlu ada orang yang tahu, cukup aku dan Tuhan yang
tahu, kalau pun ia tahu aku harap ia dapat menyembunyikannya sampai waktunya
tiba.
0 komentar:
Posting Komentar